Salah satu temanku mengatakan bahwa
“sepertinya dalam hidupmu banyak kejadian
yang terlewatkan”
Satu kata tapi kalau bacanya aku merasa
seperti ikan di akuarium yang malah mencari-cari air, gimana sih rasanya, jadi gini nih umpamanya
“aku ikan, aku ada di dalam akuarium yang besar disertai neon light yang cukup
terang, aku hidup di air yang fresh, entah berapa liter air yang ada dalam
akuarium yang bagus tersebut, aku hidup bersama dengan ikan-ikan lainnya,
ikan-ikan lain merasa bebas kemana pun mereka berlari, mereka selalu senang dan
mereka berkata :
First fish: “you don’t have to be insecure of your life, we have the gold, we
have this! This is our big aquarium and this is our way, just enjoy it coyy,
the people gives us feed and we feel happy with that, we’re not in the trouble
of another shark in the big sea city far out there, we are save already. don’t
you feel the same?”
--And there’s an angel whispered me slowly,
“Ikutilah arus yang bergerak, kemana pun takdir membawamu, apapun itu, just do
what you have to do, you don’t have to be regret of everything, its just WASTE
your time oh fish c’mon”
Second fish: “oh should i? should i feel what you feel? Should i feel THE SAME?
Im not feel satisfied of this! Anymore.. i wanna see another water! I wanna
meet the shark out there, im not scared of the shark, i can hide myself from
the troubles of the shark, i wanna search my own feed without another hand of
those people oh whatever their kindnesses -,,- , they feel the innocence and i
hate them! i wanna go free out there! I wanna go to the sea! If i could turn
back around the time i wanna running fast from the jails when it thrown down
under the sea, i hate people!”
Jadi gini, balik lagi ke kalimat
“sepertinya dalam hidupmu banyak kejadian yang terlewatkan” how do i feel that?
Jika ikan itu berada dalam laut yang besar,
ikan itu dapat melangkah kemanapun ia mau, its called unlimited!
Jika ikan itu bebas dari jejaring buatan
manusia, ikan itu tidak akan sampai ke akuarium yang ia tempati sekarang.
Jika ikan itu berusaha sekuat mungkin ia
berlari, ia yakin bahwa sebenarnya ia bisa, tapi jejaring itu sangatlah kuat
dan padat. Ikan itu terdiam dan akhirnya ia sampai dalam akuarium yang ia
anggap seperti neraka teratas.
Itu hanya perumpamaan, jadi gini, banyak
dari kita yang merasa puas akan SEKARANG, bukan berarti berbicara “aku puas
akan hidupku” oh no! bukan seperti itu, dunia bukan menilai dari apa yang kamu
katakan, but the world gives the applause of what you do! Banyak peristiwa
dalam hidupKU yang seharusnya terjadi, but i feels like “oh it was a long time
ago, when i remembered it im trying to forget it, when im trying to forget it,
gaah its like turn around and dancing around my brain, i feels like “hey
troubles? How are you easy easy crazy pretty pretty yes?! And they are
laughing out out out out oooouuuuttt loud.
Its 2014! Aku ingin menulis beberapa hal
terlewatkan yang seharusnya terjadi, wajar bagi kita buat menyesal tapi jika
KAMU menjadi ikan, ikan mana yang kamu pilih? 1st fish or 2nd
fish? Or both probably?
Ini karena aku selalu menunda-nunda waktu,
3 bulan aku anggap seperti 3 hari dan satu jam aku anggap seperti sedetik,
memang benar quote disana yang berkata bahwa “waktu adalah uang” bagi THE
MORNING PERSON pasti tau makna dari kalimat tersebut. Oh im not that person, im
on my way trying to be a morning person, im so curious about my morning
friends. Mungkin ini akibat dari orang yang sangat meremehkan waktunya sendiri,
mungkin aku terlalu larut dalam duniaku sendiri, IF i could… gaah there’re so
many “IF” on my mind.
Egois, selfish, afraid to say sorry, ashame
to say thanks, and feels awkward when greeting ppl. I don’t even know HOW COULD
THIS PERSON BORN IN THE WORLD? AND SHE IS UNCOMUNICATIVE. Oh ok its me, its my
worthy and i hate this girl. Really. This girl is myself. Really.
Omg im sorry my English is really bad, im
learning - - - -
Ok well, back to the topic. “banyak
kejadian dihidupku yang terlewatkan” karena waktu, sifat, karakter, pola hidup,
lingkungan, dan keadaan.
Waktu : kebiasaan meremehkan waktu itu
buat kita jadi gak up to date sama lingkungan, oke lah dalam “dunia kitanya
sendiri” kita mereasa up to date, tapi apakah orang lain berpikir apa yang kita
pikirkan juga? Oke kembali lagi ke ikan tadi, 2nd fish said that
“SHOULD I FEEL THE SAME?” sebenarnya bukan lingkungan yang merhatikan pikiran
kita, disini kita menyebutkan lingkungan itu à
teman, rumah, sekolah, guru, and the things of yours. Intinya kita yang harus
memerhatikan lingkungan itu sendiri, and finally, it turns back to ourself,
isn’t it? Ok just let the water flow and you follow your way ajalah ya, be a
morning person and feel free and fresh! It would be amazing. (morning person?
Aku bisa! Aminn) *aku menulis ini tapi akunya juga seperti ini tak apalah ya…
hehe this is the motivation of myself, aku nulis buat dibaca sendiri, this is
my wonderland and its like im dancing
around under the pouring rain!)
No comments:
Post a Comment